Selasa, 12 Maret 2013

Pesantren Kilat, Bukit Raya Terbanyak Jumlah santri dan Ustadz




 Pesantren kilat merupakan rutinitas tahunan umat muslim di bulan Ramadhan. Namun, pesantren kilat yang diselenggarakan di 3 Desa di Kecamatan Samboja untuk tahun 1433 H, atau bertepatan dengan Bulan sekitar pertengahan Juli hingga sekitar pertengahan Agustus 2012. Waktu pelaksanaan pesantren kilat biasanya hanya sekitar 3 hari atau lamanya sekitar 1 minggu atau 7 hari. Tapi di Desa Beringin Agung, Desa Karya Jaya dan Bukit Raya dilaksanakan selama 14 hari.
Waktu yang cukup lama tersebut tentunya begitu menguras energi, waktu dan juga anggaran. Pesantren kilat tersebut di inspirasi salahsatunya Ustadz Ade Alif Syarifuddin, S.Ag dan Ustadz Gin Gin Syamsuddin dari Bandung.
Panitia yang juga terbentuk dari 3 Desa tersebut mereka berupaya keras menggandeng pengusaha maupun donatur lainnya yang bertujuan demi suksesnya kegiatan tersebut. Hasilnya tak sia-sia Panitia pesantren kilat yang waktunya mencapai 14 hari tersebut diketuai oleh Sukari, yang juga Ketua LPM Bukit Raya, sosok yang sangat familiar dan pekerja keras tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Desa Bukit Raya, dan Pemerintah Desa Beringin Agung, dan Pemerintah Desa Karya Jaya. Selain itu, Panitia juga mendapatkan dukungan dari perusahaan-perusahaan baik yang ada di Samboja maupun di Balikpapan.
Menurut Wangsit Sungkono, yang juga kepala desa Bukit Raya saat menutup pesantren kilat tersebut. Pihaknya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung suksesnya kegiatan tersebut kepada PT Lembuswana Perkasa (PT LSP), Pico Indonesia, dan donatur lainnya.
Kades juga berharap agar kedepan kegiatan ini bisa di anggarkan lebih maksimal dari perusahaan berupa comdev atau CSR, selain itu Pemerintah Desa Bukit Raya akan berupaya mengalokasikan melalui ADD pada RKA tahun 2013 mendatang, sehingga diharapkan panitia tidak kesulitan dalam melaksanakan pesantren kilat tersebut.
Ketua Panitia Pelaksanaan Pesantren kilat Ramadhan 1433 H, Sukari dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Desa Bukit Raya yang sangat proaktif dan sangat mendukung kegiatan tersebut, selain itu menyampaikan terima kasih kepada pihak perusahaan terutama PT LSP yang telah membantu dan turut serta menyukseskan kegiatan tersebut.
Sukari juga merinci pemasukkan dan pengeluaran panitia pesantren kilat. Dimana total pemasukkan dari infaq, bantuan dari instansi dan individu, termasuk Perusahaan mencapai Rp 20.250.000,-. Sementara pengeluaran mencapai Rp 25.430.000,- sehingga hingga acara penutupan, panitia masih mengalami defisit saldo sebesar Rp 5.180.000,-. Sukari berharap adanya pihak-pihak yang sudi berpartisipasi guna menangulangi masalah defisit saldo tersebut, demi kelancara pelaksanaan pesantren kilat tahun berikutnya.
Jumlah santri dan ustadz di Bukit Raya, merupakan jumlah terbanyak dibanding Karya Jaya maupun Beringin Agung. Hal ini disampaikan Sukari usai penutupan Pesantren Kilat pada Ahad 12 Agustus di Masjid Jami Al Mustofa.  “Pelaksanaan pesantren kilat di Bukit Raya di dukung oleh 3 TK/TPA baik santri maupun ustadznya, sehingga jumlah santri yang mengikuti pesantren kilat berjumlah 230 santri sementara jumlah ustadznya mencapai 20 orang”pungkasnya (A01/**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar