Selasa, 09 Juni 2015

Pemuda Pancasila Peduli Bencana


Warga Handil Baru, Kecamatan Samboja dikejutkan dengan angin kencang, Sabtu (17/1). Atap rumah yang terbuat dari seng beterbangan bak kertas. Akibatnya, 18 unit rumah dan sebuah mushala rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Darmansyah menuturkan, musibah ini terjadi akibat cuaca yang tak menentu. Tim BPBD Kukar bersama Danramil, Polsek Samboja, dan pejabat Kecamatan Samboja turun ke lokasi untuk membantu warga. “Kami bantu warga membersihkan tempat sekitar. Sebab benda-benda bertebaran di tengah jalan,” ucap dia.

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Meski begitu, 120 orang yang terdiri dari 18 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau rumah keluarga mereka. Rumah warga didominasi berbahan kayu dan beratap seng.


Pemuda Pancasila Kecamatan Samboja tak tinggal diam, segera turun tangan dengan membantu sarana yang dibutuhkan oleh korban Putting Beliung tersebut yang diserahkan langsung oleh Ketua Pemuda Pancasila Samboja yakni Andi Riduan AD beserta perwakilan Pengurus lainnya. (*)

Minggu, 07 Juni 2015

Parkir RSUD Abadi Semakin Tertib


Pengunjung lebih tenang terhadap kendaraan mereka
Pihak RSUD Abadi Samboja terus berupaya meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada fasien dan pengunjung. Kini fasilitas parker yang berkelas diterapkan di RSUD Abadi Samboja.
Palang pintu yang bersifat elektrik, e ticketing seperti mall dan luasnya tempat parker menyebabkan pengunjung sebanyak apapun tak akan khawatir tidak kebagian tempat guna memarkir kendaraanya.
Diperkirakan parker khhusus tamu tersebut dapat menampung lebih dari 100 motor dan puluhan mobil. Selain itu terdapat pula tempat parker khusus karyawan yang bersebelahan dengan gedung utama RSUD Abadi. Dan terdapat lagi khusus tempat parker ambulans di area sekitar UGD (Unit Gawat Darurat) sehingga fasien tidak terhalang kemacetan karena banyaknya kendaraan yang parker di ruas jalan. Kini seluruh ruas jalan di area RSUD Abadi aman dari parker yang memudahkan mobilisasi apapun khususnya dalam melayani fasien dan pengunjung RSUD Abadi. (*) 

Jumat, 05 Juni 2015

Sungai Seluang komit bebas banjir dan bebas sampah


Pemerintah Kelurahan Sungai Seluang tak henti-hentinya berupaya guna melayani masyarakat dan berupaya bekerja membangun dan berinovasi guna mewujudkan cita-cita mulia yakni terwujudnya Sungai Seluang yang bebas dari banjir dan sampah.
Salah satu program yang kini sedang berjalan yakni program “Bank Sampah” program ini di awali dengan pelatihan pengelolaan sampah.
Menurut Ketua LPM Sungai Seluang, Sugiyono menjelaskan “Kita berupaya bahwa mindset masyarakat Sungai Seluang sedikit demi sedikit diubah polanya, dari tadinya tak peduli sampah menjadi peduli sampah, dimana nantinya sampah plastic akan dip roses menjadi hal yang berguna seperti BBM, sedangkan sampah basah bias di proses menjadi kompos” paparnya.
Lurah Sungai Seluang, Sakirman, S.Sos, M.Si sangat mendukung berjalannya program bank Sampah di Kelurahan Sungai Seluang. Sampai-sampai jajaran di pusban Sungai Seluangpun rela atau sudi memungut sampah dan menampungnya di plastic merah yang kemudian dibawa ke bank sampah di BPU Kelurahan Sungai Seluang.
“Saya berharap kedepan Sungai Seluang menjadi jauh lebih maju, dimana Sungai Seluang bisa menjadi contoh kalau perlu dalam bidang kepedulian di bidang pengelolaan sampah.” Tegasnya.
“Sampah-sampah yang terkumpul dari masyarakat, dimana masyarakat ada hari pengumpulan sampah yakni hari senin dan hari jumat, mereka sadar mengantarkan sendiri sampahnya ke bank sampah di BPU Kelurahan, selain itu bagi warga yang tidak sempat mengantar, pihak Bank Sampah Sungai Seluang juga siap menjemput dan mengambil sampah dari rimah tangga”. Jelas Aprianingsih, A.Md.

Semua kegiatan di pusban Sungai Seluang termasuk turut serta menyukseskan program Bank Sampah adalah bidan yang ditugaskan yakni Elviana, A.Md. Keb. (A03/*)

Selasa, 02 Juni 2015

IPAL RSUD ABADI, Pertama di Kaltim gunakan system Biofilter

Menurut Kabid Bina Program RSUD Abadi Samboja, Burhanuddin, S.Ag, M.Si. menyampaikan bahwa IPAL dengan menggunakan system Biofilter digunakan di Kaltim yang pertama adalah di RSUD Abadi.
IPAL system Biofilter adalah IPAL yang dalam prosesnya menggunakan proses gabungan antara proses anaerob dan aerob, yang memanfaatkan bakteri untuk memanfaatkan bakteri untuk menguraikan polutan dalam air limbah, sebagai media tempat melekatnya biomasa/bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.
Media yang dipilih juga harus sesuai, media yang dipilih harus anti rusak, anti buntu, ringan dan mempunyai surface aera besar.
Untuk kesempurnaan pertumbuhan bakteri/biomassa pengurai diperlukan juga oksigen, kebutuhan oksigen biomassa disuplai oleh supplier.
Dengan IPAL system Biofilter penurunan zat organic dalam air limbah (BOD, COD), ammonia padatan tersuspensi (SS), phosphate dan lain-lain bias turun secara signifikan, sehingga air output hasil proses IPAL dapat memenuhi/lebih bagus dari peraturan syarat buang yang dipersyaratkan oleh pemerintah.
Kelebihan IPAL system biofilter antara lain :
1.       Mutu output terjamin.
2.       Kebutuhan lahan relative.
3.       Maintenance mudah.
4.       Biaya operasi rendah.
5.       Volume lumpur kecil.
6.       Kebisingan & bau minimal.
7.       Bias dipindah ke lokasi baru.
8.       Waktu start up lebih cepat.
9.       Tahan fluktuasi debit & polutan.
10.   Dari segi estetika menarik.
11.   Tidak mengganggu saat pemasangan.

12.   Mudah diupgrade/tambah kapasitas.

Senin, 01 Juni 2015

Seleksi Peserta MTQ tahun 2015

A Nurkhalis S.Sos, M.SI : Bukan Juara, tapi Terpilih dan belum terpilih

Pelaksanaan MTQ Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2015 di Kecamatan Marang Kayu, dimana pesertanya berasal dari perwakilan atau kafilah dari seluruh Kecamatan Se Kabupaten Kutai Kartanegara. Termasuk salah satunya adalah dari Kecamatan Samboja, guna mencari calon peserta yang akan mewakili Kafilah Samboja pada MTQ Kabupaten Kukar di Marang Kayu, digelar seleksi oleh LPTQ Kecamatan Samboja, dan terpilihlah beberapa kader terbaik utuk mewakili Samboja.
Menurut A Nurkhalis, S.Sos, M.Si yang juga ketua LPTQ dan Kasi Kersa Kecamatan Samboja menyampaikan bahwa kegiatan ini hanyalah seleksi guna mencari peserta yang terpilih, setelah terpilih terbaik 1 dan 2 akan dilatih oleh pelatih dan beliaulah yang menentukan siapa yang akan mewakili Samboja.
Selain itu, kegiatan ini hanyalah pemilihan kader yang akan mewakili Samboja, tidak ada penetapan juara I, II atau III maupun harapan. Tetapi peserta yang mengikuti akan dinyatakan terpilih atau belum terpilih. Yang terpilih akan dibawa ke Marangkayu, sementara yang belum terpilih agar tetap semangat belajar.
Atas nama Camat Samboja, A Nurkhalis juga menyampaikan ucapak terima kasih kepada seluruh peserta seleksi yang telah berpartisipasi, dan juga kepada para pengajar baik tahfidz, tartil maupun tilawah. Pungkasnya.
Adapun pelaksanaan seleksi tersebut dilaksanakan di BPU Kelurahan Kampung Lama pada Kamis, 5 Maret 2015. (A01)

Sabtu, 30 Mei 2015

Polri Aktif Layani Masyarakat Bripka Umar : Polri siap tingkatkan keamanan warga


Guna meningkatkan pelayanan Polri kepada masyarakat, maka kini Polri menempatkan 1 personil yang bertugas melayani 3 Kelurahan selaku Babinmas. Salah satunya adalah Bripka (brigadir Polisi kepala) Umar yang ditugaskan di Salok Api Darat. Ia menyatakan bahwa pihaknya siap melayani masyarakat, dan masyarakat jika ada hal yang perlu berkomunikasi dengan pihak kepolisian bisa menghubungi salahsatunya di Salok Api darat adalah ke nomor miliknya yaitu : 0852 4844 6362.

Menurut Lurah Salok Api Darat, Tofukurachman, S.Sos, M.Si menghimbau kepada warganya agar kembali mengaktifkan siskamling, agar ketertiban dan keamanan masyarakat bisa terjaga dan menghindari peluang kejahatan. Mengingat hal tersebut bisa terjadi kapan saja, pungkasnya. (A03/*)

Jumat, 29 Mei 2015

Khalifah Umar Bin Khatab. RABenarkah Pernah Mengubur anak Perempuannya Hidup-hidup?

     Umar bin Khatab, sosoknya yang ‘angker’ dan beringas dimasa jahiliyah seolah membenarkan cerita yang selama ini berhembus. Sebagian besar kaum muslimin pasti pernah pula mendengar dan bahkan meyakini kebenaran cerita bahwa Umar bin Khatab pernah mengubur hidup-hidup anak perempuannya dimasa jahiliyah.
Beberapa saat yang lalu seorang ustad menceritakan bagaimana Umar bin Khatab mengubur anaknya. Suatu ketika Umar mengajak anak perempuanya yang berumur sekitar 8-10 tahunan. Umar mengajak anak perempuanya itu menggali lubang bersama-sama, ketika umar menggali, sang anak bertugas menyingkirkan tanah galian tersebut. Dan ketika giliran sang anak menggali, umar bertugas menyingkirkan tanah galian, begitu seterusnya hingga ketika giliran sang anak menggali, dan lubang itu dalamnya telah melebihi kepala sang anak, maka dengan cepat umar menimbun lubang itu dengan tanah galian yang berada disisi-sisi lubang. Ketika timbunan itu hampir menutup kepalanya, sang anakpun berkata “ Ayah, apa salahku sehingga ayah menguburku demikian rupa”. Moment itulah yang diceritakan bahwa umar selalu menangis tersedu-sedu ketika mengingat anak perempuanya. Cerita ini dikemas begitu apiknya, sehingga dengan didukung sosok Umar bin Khatab sendiri, membuat kita membenarkan dan menyakini kisah tersebut.

Bagaimanakah sebenarnya kisah itu, benarkah Umar pernah melakukannya ?
Dari Riwayat Shohih yang mana kisah tersebut berdasar ?
Sebaliknya, fakta-fakta bahwa kisah tersebut adalah dusta belaka dapat dibuktikan dari beberapa naskah, diantaranya :

1. Di dalam kitab-kitab Hadits Ahlus Sunnah wal Jama’ah, riwayat tersebut tidak ada sama sekali. baik itu kitab Hadits Shohih maupun Hadits Dho’if. Bahkan di dalam kitab Tarikh (sejarah) Islam yg ditulis para ulama Ahlus Sunnah pun tidak ada dan tidak pernah disebutkan.

2. Riwayat ini sebenarnya sangat sering disebutkan dan disebarluaskan oleh orang-orang Syi’ah Rofidhoh yg sesat , karena mereka sangat dengki kepada para khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khoththob, dan para sahabat radhiyallahu anhum.

3. Umar bin khatab RA berasal dari kabilah Bani Adiy, dan mengubur hidup-hidup anak perempuan bukanlah tradisi dan kebiasaan keluarga kabilah Bani Adiy di masa Jahiliyah.
buktinya bahwa Umar bin Khoththob menikah dengan seorang wanita yg bernama Zainab binti Mazh’uun (saudari Utsman bin Mazh’uun radhiyallahu ‘Anhu), dan melahirkan beberapa anak, diantaranya Hafshoh, Abdurrahman dan Abdullah bin Umar bin Khoththob RA.

Hafshoh adalah anak perempuan Umar bin Khoththob yg paling besar. Ia dilahirkan 5 tahun sebelum diutusnya Rasululloh sebagai Nabi dan Rasul. Demikian pula Umar memiliki saudari kandung yang bernama Fathimah binti al-Khoththob.
Jadi, sekiranya mengubur hidup-hidup anak perempuan adalah tradisi dan kebiasaan keluarga Umar bin Khoththob dan Bani Adiy, maka kenapa Hafshoh dan Fathimah binti Khoththob dibiarkan masih hidup hingga dewasa? Bahkan Hafshoh binti Umar bin Khoththob menjadi salah satu istri Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Padahal Hafshoh adalah anak perempuan Umar bin Khoththob yg paling besar. Lalu anaknya yang mana yang dikubur hidup-hidup oleh Umar bin Khatab ?
Kisah/kejadian inipun tidak pernah diceritakan oleh anak-anak Umar dan keluarganya setelah mereka memeluk agama Islam?

4. Hadits Shohih yang menunjukkan bahwa Umar bin Khoththob RA tidak pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup di masa Jahiliyyah. Yaitu riwayat berikut ini:
An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu berkata: “Aku pernah mendengar Umar bin Khoththob berkata ketika ditanya tentang firman Allah (yg artinya) : “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.” (QS. At-Takwir: 8)

Umar menjawab: “Qois bin ‘Ashim pernah mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seraya berkata; “Sesungguhnya aku pernah mengubur hidup2 delapan anak perempuanku di masa Jahiliyyah.” Maka Nabi berkata kepada Qois: “Merdekakanlah seorang budak untuk setiap anak perempuan (yang engkau kubur hidup-hidup).” Qois menjawab: “Aku memiliki Onta.” Nabi berkata: “jika engkau mau, bersedekahlah dengan seekor Onta untuk setiap anak perempuanmu yang engkau kubur hidup-hidup.”

(Diriwayatkan oleh Al-Bazzar 1/60, Ath-Thobroni di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 18/337, dan Al-Haitsami berkata; “Dan para perawi (dalam isnad) Al-Bazzaar adalah para perawi yg ada dlm kitab Ash-Shohih (Shohih Bukhari/Muslim), kecuali Husain bin Mahdi al-Ailiy, dia perawi yg tsiqoh (terpercaya).”, (Lihat Majma’ Az-Zawaid VII/283. Dan hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam Silsilatu Al-Ahaadiitsi Ash-Shohiihati no.3298).

Hadits Shohih yang diriwayatkan oleh Umar bin Khoththob RA ini menerangkan tentang kaffaroh (penebus dosa) bagi orang yang pernah mengubur hidup-hidup anak perempuan di masa Jahiliyyah. Mengapa Umar bin Khoththob hanya meriwayatkan tentang perbuatan Qois bin Ashim, dan ia tidak menceritakan tentang dirinya ?. Ini membuktikan bahwa Umar bin Khoththob tidak pernah mengubur hidup-hidup anak perempuannya, sebagaimana riwayat dusta yang beredar di tengah kaum muslimin.

Semoga Allah melindungi kita semua dari bahaya riwayat-riwayat dusta dan batil dalam urusan agama Islam, dan semoga Alloh memberikan kecerdasan kepada kita dalam memahami Dienul Islam. Wallahu a’lam bish-showab.
(dari berbagai sumber///)