Minggu, 26 Januari 2014

Pengembangan Pembiayaan Pembangunan Pemerintah Melalui CSR


TENGGARONG - Kutai Kartanegara (Kukar) adalah salah satu daerah di Kaltim yang memiliki basis perusahaan yang relatif kuat dengan keberadaan jumlah perusahaan yang beroperasi cukup banyak, maka potensi pembiayaan pembangunan non pemerintah melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TJSP) yang bisa dicapai cukup besar.

Hal itu dikatakan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, Totok Heru Subrota, ketika membuka Seminar Grand Design Pengembangan Pembiayaan Pembangunan Pemerintah Melalui CSR, dan Launching Sistem Informasi Online Bappeda dan Etam Balik Sekolah (EBS) Kabupaten Kukar. Kerjasama Bappeda Kukar dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Senin (23/12) di Aula Kantor Bappeda Kukar, Tenggarong.

Menurutnya, intinya adalah pembangunan daerah di Kabupaten Kukar yang dilakukan diharapkan mampu dibiayai tidak hanya bersumber dari APBD saja, tetapi juga dari sumber-sumber yang lain seperti swasta dan masyarakat salah satunya adalah melalui skema CSR atau TJSP.Untuk menjadikan CSR sebagai alternatif pembiayaan Non-APBD, maka saya tegaskan bahwa : Pelaksanaan CSR harus didasarkan pada paradigma bahwa keberadaan dana CSR tidak dipahami sebagai sumber penerimaan bagi APBD, namun harus lebih diletakkan pada perannya dalam mengurangi beban pemerintah daerah dalam pembiayaan pembangunan.

Pelaksanaan CSR ini merupakan bagian yang terintegritasi dengan pendekatan perencanaan pembangunan yang bersifat bottom-up planning, dimana pelaksanaan CSR akan diintegritasikan dengan proses Musrenbang. Sehingga usulan masyarakat untuk pembangunan melalui CSR dilakukan melalui proses Musrenbang.

Kemudian, dalam mengembangkan pola pembiayaan pembangunan melalui CSR, terdapat beberapa program CSR dalam rangka turut mendukung tercapainya sasaran pembangunan di Kukar. Program-program tersebut antara lain, Kukar Sehat, Kukar Cerdas, Kukar Lestari dan Kukar Sejahtera," jelasnya.

"Selain itu Totok, menambahkan peranan daerah dalam upaya peningkatan sumber dana pembangunan akan menjadi semakin penting. Sehingga alternatif untuk pembiayaan pembangunan ini tidak hanya dilakukan untuk kepentingan pemerintahan saja, tetapi juga mengikutsertakan swasta dan masyarakat yang salah satunya adalah melalui program CSR," imbuh Totok yang menyampaikan sambutan tertulis Bupati Kukar.

Kepala Bidang Pengkajian dan Pembiayaan Pembangunan Daerah Bappeda Kukar, Agus Suharto, mengatakan seminar ini dimaksudkan untuk menjadi panduan bagi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, melalui pengembangan pembiayaan pembangunan non-pemerintah khususnya melalui sarana CSR. Dengan menghadirkan narasumber dari Bappenas Budi Santoso, Kepala Bappeda Kukar Totok Heru Subroto, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kukar Abrianto Amin, dan Dosen Unikarta Prof Dr Iskandar. Yang dihadiri peserta dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, dan Lurah dilingkup Pemkab Kukar serta perusahaan yang beroperasi di wilayah Kukar," terang Agus yang juga selaku ketua penyelenggara seminar tersebut.                

Acara dilanjutkan, penyampaian pemaparan oleh masing-masing narasumber dan penyampaian pertama Ketua Bappeda Kukar Totok Heru Subroto dengan tema Percepatan Pembangunan melalui CSR, dan diakhiri diskusi.
Turut hadir dalam acara tersebut, mantan Sekda Kutai Syahrial Setia (pak Yong), mantan Asisten II Setkab Kukar Hafidz Anwar, dan mantan Bawaskab Kukar Asri. (rahman/hmp05).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar