Pesantren
kilat merupakan rutinitas tahunan umat muslim di bulan Ramadhan. Namun,
pesantren kilat yang diselenggarakan di 3 Desa di Kecamatan Samboja untuk tahun
1433 H, atau bertepatan dengan Bulan sekitar pertengahan Juli hingga sekitar
pertengahan Agustus 2012. Waktu pelaksanaan pesantren kilat biasanya hanya
sekitar 3 hari atau lamanya sekitar 1 minggu atau 7 hari. Tapi di Desa Beringin
Agung, Desa Karya Jaya dan Bukit Raya dilaksanakan selama 14 hari.
Waktu
yang cukup lama tersebut tentunya begitu menguras energi, waktu dan juga
anggaran. Pesantren kilat tersebut di inspirasi salahsatunya Ustadz Ade Alif
Syarifuddin, S.Ag dan Ustadz Gin Gin Syamsuddin dari Bandung.
Panitia
yang juga terbentuk dari 3 Desa tersebut mereka berupaya keras menggandeng
pengusaha maupun donatur lainnya yang bertujuan demi suksesnya kegiatan
tersebut. Hasilnya tak sia-sia Panitia pesantren kilat yang waktunya mencapai
14 hari tersebut diketuai oleh Sukari, yang juga Ketua LPM Bukit Raya, sosok
yang sangat familiar dan pekerja keras tersebut bekerjasama dengan Pemerintah
Desa Bukit Raya, dan Pemerintah Desa Beringin Agung, dan Pemerintah Desa Karya
Jaya. Selain itu, Panitia juga mendapatkan dukungan dari perusahaan-perusahaan
baik yang ada di Samboja maupun di Balikpapan.
Menurut
Wangsit Sungkono, yang juga kepala desa Bukit Raya saat menutup pesantren kilat
tersebut. Pihaknya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung
suksesnya kegiatan tersebut kepada PT Lembuswana Perkasa (PT LSP), Pico
Indonesia, dan donatur lainnya.
Kades
juga berharap agar kedepan kegiatan ini bisa di anggarkan lebih maksimal dari
perusahaan berupa comdev atau CSR, selain itu Pemerintah Desa Bukit Raya akan
berupaya mengalokasikan melalui ADD pada RKA tahun 2013 mendatang, sehingga
diharapkan panitia tidak kesulitan dalam melaksanakan pesantren kilat tersebut.
Ketua
Panitia Pelaksanaan Pesantren kilat Ramadhan 1433 H, Sukari dalam sambutannya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Desa Bukit Raya yang sangat
proaktif dan sangat mendukung kegiatan tersebut, selain itu menyampaikan terima
kasih kepada pihak perusahaan terutama PT LSP yang telah membantu dan turut
serta menyukseskan kegiatan tersebut.
Sukari
juga merinci pemasukkan dan pengeluaran panitia pesantren kilat. Dimana total
pemasukkan dari infaq, bantuan dari instansi dan individu, termasuk Perusahaan
mencapai Rp 20.250.000,-. Sementara pengeluaran mencapai Rp 25.430.000,-
sehingga hingga acara penutupan, panitia masih mengalami defisit saldo sebesar
Rp 5.180.000,-. Sukari berharap adanya pihak-pihak yang sudi berpartisipasi
guna menangulangi masalah defisit saldo tersebut, demi kelancara pelaksanaan
pesantren kilat tahun berikutnya.
Jumlah
santri dan ustadz di Bukit Raya, merupakan jumlah terbanyak dibanding Karya
Jaya maupun Beringin Agung. Hal ini disampaikan Sukari usai penutupan Pesantren
Kilat pada Ahad 12 Agustus di Masjid Jami Al Mustofa. “Pelaksanaan pesantren kilat di Bukit Raya di
dukung oleh 3 TK/TPA baik santri maupun ustadznya, sehingga jumlah santri yang
mengikuti pesantren kilat berjumlah 230 santri sementara jumlah ustadznya
mencapai 20 orang”pungkasnya (A01/**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar