“Sebelum
ada mandat dari kepala personalia, seluruh karyawam harus pada posisi semula.
Dan tidak diperkenankan bertukar tempat!”
Demikian ultimatum yang
disampaikan Pak Sutrisno selaku Vice President di tempat kami beraktivitas.
Seluruh karyawan dan karyawati tercengang. Bak Halilintar di siang terang.
Pasang mata menatap lurus pada lelaki berwajah oval dengan jambang keabuan dan
lensa bening di depan pelupuk matanya. Binar mata beliau tajam menghunjam
sanubari masing-masing hadirin. Pernyataan ini sekaligus menjadi teguran dan
peraturan lisan bagi seluruh pekerja.
Pernyataan yang mengandung ancaman dan sangsi kepada yang melanggarnya.
Wajar saja beliau
berespon demikian. Hal ini disebabkan kesemrautan yang terjadi dalam lingkup
pekerja selama satu tahun terakhir. Awalnya, pemindahan karyawan didasarkan
pertimbangan skill dan kemampuan
manajerial. Tentunya, proses ini tidak
serta merta terjadi alias simsalabim. Melainkan
melalui proses yang tidak cukup dalam waktu sekejap. Jalur pemindahan karyawan melalui promosi.
Secara berjenjang, promosi ini bisa berlangsung satu atau dua tahun
sekali. Skill, kemampuan manajerial dan komitmen, ketekunan dan masa serta
prestasi kerja adalah pondasi awal penilaian tersebut.
Mekanisme ini sudah dilakoni
seluruh direksi. Mulai dari tenaga kasar di pergudangan, pembantu umum di
bagian logistic, maintenance, magang di bidang produksi, staff, karyawan,
kepala hingga direksi. Semuanya berasal dari landasan awal. Mereka tak segan-segan diturunkan ketika
target-target yang diemban dipundaknya tidak terealisasi alias gagal dan
perusahan mengalami kemuduran produksi. Bahkan mereka dapat terancam Pemutusan
Hubungan Kerja.
Ada pula karyawan yang
telah melebihi masa kerja diberikan pesangon untuk hari tua. Tak ada penambahan
pekerja baru dan direksi mengambil
langkah mengoptimal-kan kinerja karyawan. Dengan melakukan penambahan shiff di
beberapa bidang. Tanpa mengganggu aktivitas di tempat semula. Misalnya; Pak
Sabri yang diperbantukan di bidang maintenance meskipun keseharian beliau
bertugas di bagian marketing. Demikian juga Herawati, staff logistic juga
menjalankan fungsi pergudangan. Kebijakan seperti ini merupakan inisiatif dari
direksi yang memberikan ruang melalui kepala personalia untuk memetakan karyawan
dan karyawati pada posisi yang membutuhkan.
Mereka yang mendapat promosi ini memperoleh tunjangan atas kerja keras
dan komitmen yang diemban. Namun bukan
urusan mudah dalam menjalankan kedua bidang tersebut. Herawati mesti pulang lebih lambat di banding
karyawan lainnya. Sehingga waktu luang
untuk suami dan ketiga buah hatinya berkurang.
Intensitas melayani keluarga kecilnya tersita pula.
“Mohon maaf, jika saat
bersama keluarga berkurang dikarenakan kerjaan tambahan yang menggantung di
pundak Ummi!” ujar Herawati ketika bersantap malam bersama suami dalam bangunan
mungil jerih payah keduanya.
Sultan, lelaki berkumis
menggelar senyum lebar, “Jaga kesehatan, professional dalam aktivitas dan
komitmen serta kejujuran adalah pondasi keberhasilan” ujar Sultan mengingatkan.
Kalimat yang sering terngingang dibenaknya.
Benar! Kejujuran dan
profesionalisme adalah pondasi awal menuju keberhasilan. Petuah ini senantiasa
didengung-dengungkan direksi pada setiap kesempatan pertemuan dengan karyawan.
Tak henti-henti slogan ini diperdengarkan. Dengan harapan menumbuhkan semangat
dan kerja keras yang menjadi motor penggerak mereka. Dan direksi pun tak
pandang bulu ketika komitmen ini sengaja ditabrak karyawan. Pemindahan,
pemutasian oknum ke level bawah dalam rangka pembinaan mental sekaligus
menjadikan shock terapi dan teladan
kepada para pekerja.
Kejadian ini menimpa
Rusdiana staff accounting. Oknum ini berusaha mengambil keuntungan atas
keringat yang dicucurkan beberapa karyawan.
Mudosnya dengan menyunat honorarium dan penghasilan beberapa teman yang
berdampak kepada pengkayaan diri pribadi.
Peristiwa ini diendus sejak
setahun silam. Beberapa pihak merasa
dirugikan akibat tindakan oknum dan sertamerta melaporkan kepada direksi. Rusdiana juga diduga melakukan kecurangan
atas laporan keuangan yang fiktif.
Aksinya terkuak setelah audit intern direksi. Atas perbuatan ini, dia dimutasikan di bagian
luar. Setelah kasus Rusdiana, kondisi perusahaan membaik.
Hingga dalam dua tahun
ini. Dengan sertamerta beberapa karyawan dan karyawati yang telah mendapatkan
tugas dan posisi berpindah ke divisi yang disenanginya. Kepindahan mereka lantaran persoalan pribadi dengan crew, perselisihan oleh perbedaan
paham, terjadi miskomunikasi hingga
pengkotak-kotakan rekan kerja. Peralihan
beberapa staff ini berlangsung secara spontan.
Dengan dalih perbedaan yang ditimbulkan membuat semangat dan kinerja
kerja berkurang, akhirnya peralihan kerja menjadi momok berkepanjangan.
Disatu sisi kehadiran
personal baru memberikan konstribusi besar terhadap perkembangan kegiatan. Misalnya penambahan staff di bidang produksi
sehingga pencapaian kerja bisa lebih cepat dan kualitas kerja membaik. Capaian hasil kerja mengalami percepatan
siqnifikan. Kesempatan untuk membagi
kegiatan menjadi terbuka lebar. Terlebih, jika kehadiran person baru mempunyai skill dan talenta yang cukup dan cakap
dibidangnya. Ataupun mereka memiliki latar belakang dan tingkat kekompakan yang
solid.
Tetapi dipihak yang ditinggalkan, pengurangan
person menimbulkan kecemburuaan sosial. Beban kerja meningkat disebabkan
kekurangan person. Pencapaian hasil mengalami keterlambatan. Semestinya rampung dalam hitungan hari, kini progressnya melampaui seminggu atau sebulan. Pendelegasian kegiatan
dibebankan kepada satu atau dua orang staff yang mumpuni. Sementara staff
lainnya hanya mengerjakan sesuai kapasitasnya. Sekiranya dalam satu teamwork suasana kerja masih kondusif,
tanpa intrik-intrik intern, kondisi solid ini dapat menunjang aktivitas
bekerja. Sebaliknya, teamworks yang
kekurangan person terjadi kesenjangan dan persaingan, sehingga dapat
disimpulkan kolaps bidang yang
kekurangan personal.
“Apa betul Rendy akan
ditarik kembali?” Tanya Ardi kepada Tubagus selaku ketua teamwork pergudangan.
“Ah, yang benar?”
Tubagus menyangsikan. Sekotak material
dipindahkan ke troli dihadapannya.
“Begitu yang saya
dengar. Toh, Rendy dari Marketing sebelum dialihkan ke sini?” Ardi mendorong
troli sembari mengikuti langkah Tubagus di sampingnya.
“Entahlah,” kata lelaki
semampai tidak merespon.
“Tapi beberapa kali,
saya melihat Rendy bergabung dengan rekan-rekan di marketing. Bahkan, dua hari
lalu dia tak gabung dengan kita. Cek n
Recek Rendy duduk manis dihadapan Pak Bondo sembari bercengkrama lepas,”
Ardi masih memburu Tubagus. Kalimat
terakhir memberikan fakta pembenaran. “Kita lihat keputusannya!” seru Tubagus
menanggapi.
Penentuan bertukar
tempatnya karyawan ke posisi baru tak semudah membalikan tangan. Bukan disebabkan kekerabatan, hubungan darah
dan pendekatan dengan ketua teamwork tanpa memperhatikan rambu-rambu dan aturan
berlaku. Bukan sekedar surat sakti, darimana pun asalnya. Melainkan adanya
koordinasi dan komunikasi dari kedua belah pihak yang difasilitasi serta
disetujui oleh direksi. Baik yang
menerima maupun yang melepaskan. Adapun
alasan berpindah tempat bukan disebabkan karena persoalan intern, persoalan
pribadi atau kurangnya perhatian dan kesenjangan keadilan pemicu untuk hengkang dari posisinya. Demikian pula tindakan personal yang gentlment dalam menyikapi niatan berpindah tempat. Misalnya
melakukan pendekatan-pen-dekatan persuasif, membicarakan keinginan dengan ketua
teamwork hingga ke jenjang level atas.
Langkah-langkah
tersebut diperlukan mengingat masih terdapat kepentingan-kepentingan menyangkut
kebutuhan pribadi person. Misalnya,
pemberian gaji dan tunjangan menjadi tanggungjawab bidang tempat dimana dia
berada. Kelengkapan dokumentasi kegiatan
pelaporan tahun berjalan, absensi dan kehadiran di bidang bersangkutan. Meski
keberadaan person (karyawan) di posisi ini adalah hasil pemindahan dari posisi
semula. Pemindahan ini berdasar surat sakti dari direksi dan disetujui oleh
kepala personalia.
Kemungkinan person
dapat beralih ke bidang yang diminatinya, tanpa mengupayakan faktor-faktor di
atas. Karena menganggap, posisinya
semula sebelum dipindahkan telah sesuai dengan mandat yang diterima. Jika demikian, ketua teamwork mempunyai
kewenangan menghapus identitasnya dan seluruh kebutuhan yang menjadi beban dan
tanggung jawab di dalam teamwork ini. Maka ketika kebutuhan telah dihapus
sementara di posisi baru tidak menutupi biaya operasional selama jangka waktu
tertentu?
Untuk menyikapi kemelut
ini diperlukan pemahaman terhadap arah dan kebijakan serta rambu-rambu sebelum
menentukan perguliran tempat. Ornament-ornamen
ini tidak diciptakan untuk mempersulit dan mengusutkan birokrasi, melainkan
memudahkan dan memuluskan langkah untuk beraktivitas di tempat baru. Ketika seluruh ornament dilalui, tanpa
rintasan dan hambatan yang menyandung, maka meringankan langkah menanpaki
posisi baru.
Welcome
to new position.
Be
passion and carefull
Tidak ada komentar:
Posting Komentar