Kondisi
Payudara Kecil (Hipoplasia)
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Assalamu’alaikum
Saya perempuan berusia 26 tahun.
Kondisi tubuh saya selama ini sehat-sehat saja dan saya tumbuh sebagaimana
perempuan normal pada umumnya. Saya terkena haid
pertama kali ketika usia 14 tahun dan selama ini lancar dan normal.
Yang mengganggu saya adalah payudara saya. Saya merasa payudara saya tidak berkembang secara normal. Puting dan aerola ada, tetapi masih terlihat seperti payudara anak-anak. Saya pernah mencari artikel tentang kondisi ini dan saya menemukan suatu kelainan yang dinamakan hipoplasia dimana payudara wanita tidak berkembang dan masih seperti anak-anak.
Yang mengganggu saya adalah payudara saya. Saya merasa payudara saya tidak berkembang secara normal. Puting dan aerola ada, tetapi masih terlihat seperti payudara anak-anak. Saya pernah mencari artikel tentang kondisi ini dan saya menemukan suatu kelainan yang dinamakan hipoplasia dimana payudara wanita tidak berkembang dan masih seperti anak-anak.
Kondisi ini tentu saja membuat saya
khawatir. Apakah saya menderita hipoplasia juga? Selama ini memang saya belum
pernah konsultasi langsung ke dokter.
Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Apakah saya menderita Hipoplasia?
2. Bagaimana
menanganinya?
3. Apakah payudara saya masih bisa
tumbuh dengan normal?
3. Apakah saya masih bisa menyusui
apabila nanti saya menikah dan memiliki anak?
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu’alaikum
Dari: Jgy
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang
Saudari berikan kepada tim kami.
Hipoplasia payudara pada dasarnya
adalah kondisi dimana jaringan payudara tidak berkembang sebagaimana normalnya,
dan tidak memiliki jaringan kelenjar yang memadai, melainkan lemak semata.
Beberapa ciri yang kami dapatkan terkait hipoplasia payudara antara lain:
- Bentuk payudara yang terpisah jauh
satu sama lain (lebih dari 1,5 inci).
- Adanya asimetri payudara (salah
satu payudara tampak jauh lebih besar dibanding lainnya).
- Adanya stretch mark
pada payudara, tanpa diikuti pembesaran payudara (baik saat pubertas maupun
saat hamil).
- Bentuk payudara tubular
(menyerupai ‘kantung yang kosong’).
Ciri tambahan lainnya yang mengindikasikan
kemungkinan hipoplasia antara lain:
- Areola yang berukuran besar namun
tidak proporsional
- Pada wanita yang telah berkeluarga, tidak adanya
perubahan pada payudara baik saat hamil, setelah melahirkan, maupun keduanya.
Perlu diketahui bahwasanya payudara
hipoplastik bisa saja berukuran kecil atau besar. Istilah hipoplastik
sesungguhnya lebih merujuk pada tidak timbulnya jaringan kelenjar pada
payudara, sehingga hal yang lebih berpengaruh adalah bentuk, posisi, dan
asimetri.
Penyebab kondisi ini beragam, bisa
disebabkan oleh kelainan kromosomal atau genetik, atau faktor lain yang belum
begitu diketahui mekanismenya, seperti paparan pestisida atau zat kimia
tertentu seperti dioxin.
Sepengetahuan kami, pada saat ini,
hipoplasia payudara tidak memiliki penanganan khusus, dan pada usia 26 tahun,
sangat kecil kemungkinannya untuk tumbuh secara normal. Permasalahan
sesungguhnya adalah pada menyusui.
Diagnosis pasti hipoplasia payudara
dapat ditegakkan dengan perabaan (palpasi) yang dilakukan oleh ahli dalam
laktasi, serta adanya kegagalan dalam menyusui, meskipun telah dilakukan
persiapan secara nutrisional, dan lingkungan yang memadai. Jadi sebelum itu,
apakah seseorang dengan dugaan hipoplasia payudara bisa menyusui atau tidak,
belum dapat dipastikan. Karena faktor yang mempengaruhi laktasi cukup kompleks,
bahkan tidak sama pada satu anak ke anak
lainnya.
Wallahu Ta’ala a’lamu.
Semoga sedikit informasi ini dapat
membantu.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar