Begitulah perasaan yang mewakili
hati saya sekian tahun kebersemaan saya di PKS.
Kekecewaan demi kekecewaan telah
membuat saya terus berfikir dan merenung apa yang bisa saya lakukan untuk
memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.
Diawali kekecewaan yang katanya para
Aleg PKS gaya hidupnya sudah berubah, dekat dengan kesenangan duniawi. Tapi oh
ternyata infaq mereka jauh dan jauh lebih besar berkali-kali lipat dari saya.
Langsung saja saya kecewa ternyata infaq saya masih terbilang recehan,
pantaslah mereka Allah berikan harta yang lebih banyak. Tapi dari yang sekian
banyak anggota dewan yang Allah berikan harta, masih banyak saya kenal dekat
anggota DPR&DPRD hidupnya jauh lebih sederhana dari saya. Ya, lebih
sederhana, karena untuk sekedar biaya berobat anaknya pernah tdk memiliki uang,
belum lagi kesederhanaan istrinya yang menjadi contoh teladan buat saya. Jelas
saya kecewa, karena lagi-lagi saya belum mampu mengikuti jejak ketawadhuan
mereka. Malu sambil menutup muka.
Kemudian saya kecewa lagi, karena
ternyata Anggota DPR saya kedapatan nonton video porno (kata media), geram luar
biasa saya ini sebagai kader PKS. Bagaimana tidak, selama ini kami begitu gigih
memperjuangan golnya UU Pornografi agar bisa disahkan dan untuk mencegah degradasi
moral. Lagi-lagi saya kecewa,karena dalam hitungan 1 hari setelahnya Aleg DPR
tsb dengan bijak mengundurkan diri. Setelah berapa lama kemudian saya bertemu
dengan beliau, akhirnya saya paham yang terjadi sebenarnya. Jauh dari kebenaran
media yang memberitakan, bahkan sikap mengundurkan dirinya sepi tak terdengar.
Belum sampai disini kekecewaan saya
hadir lagi pada PKS. Saya kecewa, kok ya pemimpin PKS pada ramai-ramai melepas
jabatan strategis mereka di Partai, alias tidak merangkap jabatan karena mereka
telah diberi amanah sebagai pejabat publik. Semisal Ustadz Nurhmahmudi, Ustadz
Hidayat, Ustadz Tifatul, Ustadz Salim, dll melepas jabatannya di partai tanpa
perlu merasa khawatir keberadaan mereka menjadi terganggu. Jelas kekecewaan
saya bertambah, ternyata para pemimpin ini mengajarkan bahwa amanah publik
tidak bisa dianggap main-main atau disambi. Kok kecewa? Ehm, kecewa karena
contoh-contoh kebaikan ini jarang terdengar media. Malah yang lain sibuk
berlomba-lomba mengamankan posisinya agar tetap strategis :)
Jumlah kami yang sedikit diparlemen,
baru 57 dari 560 aleg DPR telah membuat saya kecewa. Kecewa kalau 57 orang saja
sudah bisa 'menggigit' dalam mengawasi kinerja pemerintah. Dari mengusahakan UU
Pornografi, mengusung hak angket pajak, hak angket century yang terakhir lebih
seru saat berani menjadi satu-satunya partai koalisi bersikap tegas menolak
kenaikan BBM. Kecewa dengan jumlah sedikit itu karena sudah berhasil mengajak
dan melegislasi beberapa kepentingan masyarakat. Seperti sekarang ini yang
nyaris sulit gol adalah RUU Jaminan Produk Halal, dll nya. Walaupun akhirnya
PKS dengan segala perjuangannya diparlemen membuat kehilangan satu kursi
menteri strategisnya. Ya, kecewa karena demi kepentingan masyarakat lagi-lagi
PKS tidak khawatir akan kehilangan kursi menteri. PKS bersama rakyat, itu
ucapan yang saya ingat yang disampaikan oleh Ustadz LHI saat beliau masih
menjabat sebagai Presiden PKS. Jawaban seorang presiden yang bijak, yang
mengutamakan kepentingan masyarakat dibandingkan kursi menteri untuk partainya.
Kekecewaan saya ternyata tidak
sampai disana, disaat kami semua kader PKS sedang bersiap-siap untuk bergerak
memenangkan Pemilu, diantara kerja-kerja kami di masyarakat. Lagi-lagi Partai
Dakwah ini, yang mengusung nama Islam sebagai azas kami ditimpa musibah, ujian,
cobaan yang sampai menusuk jantung (kalau bisa didramatisir nih berita).
Bagaimana tidak, Presiden PKS kami disangkakan menerima suap 1M dari pengusaha
terkait Impor sapi. Kecewa saya lagi-lagi, karena dengan sigap tanpa perlu
pembuktian yang bertele-tele, Ustadz LHI lantas mengundurkan diri.
Sampai hari ini saya masih kecewa, ya karena tudingan sana-sini yang begitu keji masih sulit terbukti oleh KPK. Padahal sudah berhari-hari Ustadz LHI dipenjara sana, namun itulah berkah bagi aktivis dakwah bukan kekesalan dan mendendam, justru dipenjara Ustadz LHI bercerita hapalannya qur'annya malah bertambah. Jauh dari saya yang diluar sini, hapalan malah gak nambah-nambah.
Kecewa lagi saya dibuatnya, kalau Ustadz kami telah mengajarkan arti kemuliaan dalam menghadapi persoalan dengan baik. Setelah ujian yang menimpa Ustadz LHI, dalam hitungan hari lagi, Presiden PKS kami diganti oleh Ustadz Anis Matta. Bahkan yang membuat saya lebih kecewa, beliau langsung mengundurkan diri. Melepas jabatannya yang strategis sebagai wakil DPR untuk menyelamatkan prahara ini (bahasa media, lagi-lagi). Saking ingin memastikan kondisi kadernya diseluruh Indonesia, dalam hitungan hari Presiden PKS dan jajarannya langsung berkunjung ke kader-kader seluruh di Indonesia. Beliau ingin menyampaikan, bahwa prahara ini harus berlalu, harus terus dikawal kerja-kerja kita ini untuk masyarakat dengan terus memberikan cinta dan menghadirkan harmoni yang menyejukkan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Sampai hari ini saya masih kecewa, ya karena tudingan sana-sini yang begitu keji masih sulit terbukti oleh KPK. Padahal sudah berhari-hari Ustadz LHI dipenjara sana, namun itulah berkah bagi aktivis dakwah bukan kekesalan dan mendendam, justru dipenjara Ustadz LHI bercerita hapalannya qur'annya malah bertambah. Jauh dari saya yang diluar sini, hapalan malah gak nambah-nambah.
Kecewa lagi saya dibuatnya, kalau Ustadz kami telah mengajarkan arti kemuliaan dalam menghadapi persoalan dengan baik. Setelah ujian yang menimpa Ustadz LHI, dalam hitungan hari lagi, Presiden PKS kami diganti oleh Ustadz Anis Matta. Bahkan yang membuat saya lebih kecewa, beliau langsung mengundurkan diri. Melepas jabatannya yang strategis sebagai wakil DPR untuk menyelamatkan prahara ini (bahasa media, lagi-lagi). Saking ingin memastikan kondisi kadernya diseluruh Indonesia, dalam hitungan hari Presiden PKS dan jajarannya langsung berkunjung ke kader-kader seluruh di Indonesia. Beliau ingin menyampaikan, bahwa prahara ini harus berlalu, harus terus dikawal kerja-kerja kita ini untuk masyarakat dengan terus memberikan cinta dan menghadirkan harmoni yang menyejukkan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Terkagum-kagum masyarakat dibuatnya
atas sikap dan pidato politik, sudah terlalu banyak yang terkesima atas sikap
simpatik beliau dimedia televisi. Dimulai dari saya, orangtua saya, tetangga
bahkan kurir langganan saya siap bergabung menjadi kader PKS.
Kekecewaan yang bertambah ini, karena bukannya kader PKS membubarkan diri atau membakar bendera di kantor DPC/DPD, yang ada saya malah menerima banyak pesan melalui ponsel saya untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Ternyata kekecewaan saya ini malah membuat macan tidur kembali dari tidur panjangnya dengan banyak menggerakkan kembali semangat-semangat kader untuk lebih bekerja dengan tulus untuk masyarakat.
Alhamdulillah, diantara kekecewaan yang banyak ini Allah memberikan anugerah berupa kemenangan pilkada dibeberapa daerah. Padahal saat itu, bisa dibilang kondisi kader pada kondisi yang paling lemah. Namun ternyata Alhamdulillah, bukan kelemahan yang berkepanjangan namun justru menjadi titik balik dalam kebangkitan.
Kekecewaan yang bertambah ini, karena bukannya kader PKS membubarkan diri atau membakar bendera di kantor DPC/DPD, yang ada saya malah menerima banyak pesan melalui ponsel saya untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Ternyata kekecewaan saya ini malah membuat macan tidur kembali dari tidur panjangnya dengan banyak menggerakkan kembali semangat-semangat kader untuk lebih bekerja dengan tulus untuk masyarakat.
Alhamdulillah, diantara kekecewaan yang banyak ini Allah memberikan anugerah berupa kemenangan pilkada dibeberapa daerah. Padahal saat itu, bisa dibilang kondisi kader pada kondisi yang paling lemah. Namun ternyata Alhamdulillah, bukan kelemahan yang berkepanjangan namun justru menjadi titik balik dalam kebangkitan.
Sampai saat ini saya masih juga
kecewa, karena berkali-kali Menteri Pertanian kami dipanggil KPK. Dipanggil
untuk terus dimintai keterangannya. Padahal sudah jelas, kuota impor daging
sapi dan buah dari AS dan Australia dikurangi dalam jumlah yang sangat besar.
Kalau Ustadz LHI, mau menerima suap harusnya bukan dikurangin ya kuotanya.
Justru malah ditambah, agar besar suap itu semakin besar. Ternyata oh ternyata
selalu saja ada kepentingan bisnis yang membuat kasus ini semakin tidak jelas
arahnya. Kecewa yang terus ada melihat bagaimana perlakuan hukum itu berbeda
satu dengan yang lainnya. Antara Presiden Partai kecil dengan Ketua Umum Partai
besar, yang satu dalam hitungan jam tanpa uang suap ditangan sudah ditangkap.
Sedangkan yang dari Partai besar malah sudah terima mobil & dikembalikan,
namun kenyataannya sampai sekarang masih bisa twiterran di social media dan
plesiran ke Bali.
Kecewa tambah berat saya dengan
partai islam ini, karena katanya PKS mengusung caleg non muslim. Udah sesat
katanya PKS, karena hal ini. Hello, aleg non muslim dari PKS itu udah lama dari
tahun 2004 kalau tidak salah. Ya, itu terjadi di daerah minoritas muslim.
Dimana muslim disana hanya 1%, tapi ehm kok ya menarik banget dicermati. Kalau
yang non muslim saja simpatik dan mau bergabung dengan PKS. Boleh donk ditanya
kenapa? Kenapa yang non muslim bisa bekerja sama, malah lebih memilih bergabung
dengan kami yang notabene hanya partai kecil disana. Kenapa caleg-caleg non
muslim, itu tidak bergabung dengan partai besar nasionalis lainnya? bukankah
peluangnya lebih besar dibandingkan dengan kami? Ya itulah, ketika PKS berhasil
membuktikan. Bahwa keberadaan kami sebagai Partai Islam bukan lantas menjadi
ancaman, namun menjadi pembuktian, kalau kami partai islam kecil disana bisa
diajak kerjasama yang tunjuannya memberikan manfaat yang luas bagi kepentingan
masyarakat. Itulah ketika ayat-ayat suci dalam Alqur'an telah diterjemahkan
dengan nyata dengan baik. Karena memang tidak perlu ada yang dikhawatirkan
memang, ketika Allah memberikan PKS memimpin negeri ini. Kerja nyata yang didasari
cinta yang menunjukkan Islam sebagai Rahmatan lil Alamiin.
Miris memang negeri ini, negeri yang
begitu kaya sumber daya alam. Memiliki banyak anak bangsa yang mumpuni
diberbagai bidang, yang teah bertindak nyata namun jauh dari penghargaan.
Namun, karena inikah terus kita semua jadi kecewa? meratapi nasib,
bersungut-sungut menyesali keadaan, berteriak-teriak tanpa banyak berbuat. Ya
saya kecewa, namun kekecewaan saya tidak akan diartikan dengan perbuatan yang
sama. Saya akan mengartikan kekecewaan ini dengan kerja yang tulus untuk
masyarakat, menghadirkan cinta dengan makna terus memberi dan memberi yang bisa
saya miliki. Tanpa perlu peduli, mereka ada di barisan yang memilih PKS atau
tidak. Karena bagi kami di PKS, sungguh indah harmoni anak bangsa yang saling
bahu-membahu memberikan karya nyata hingga hasil kerja tersebut dapat dinikmati
kelak oleh generasi penerus negeri ini.
Cinta|Kerja|Harmoni
by Nurliani
Ummu Nashifa
Jakarta
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar